Senin, 04 Januari 2016
Resto Bebek Joni
pemandangan sawah khas Ubud, Gianyar, menjadi daya tarik wisatawan untuk datang. Selain itu juga, Ubud terkenal dengan wisata kuliner bebeknya. Satu di antaranya adalah Restoran Bebek Joni yang terletak di Jalan Teges Kanginan..Menyajikan pemandangan hamparan sawah yang menyegarkan, itulah yang juga menjadi ciri khas dari restoran ini. Patung Dewi Sri, sebagai simbol padi dan kemakmuran, tampak berdiri di area tengah sawah. Hal ini pun digunakan sebagai lambang kemakmuran yang diharapkan datang pada Bebek Joni.
Resto Sawah Indah
Sawah Indah hadir di Ubud dengan ciri khas nuansa pedesaan
tepatnya berada ditengah sawah dan segala sesuatu yang tentunya juga disediakan
sesuai dengan nuansa pedesaan, untuk menu masakan yang kami sediakan, kami
menyiapkan untuk Anda masakan untuk makan siang atau makan malam yang bisa
dinikmati oleh siapapun baik anak-anak maupun orang dewasa, dan juga halal
tentunya.
Dengan sajian menu yang sehat dan lengkap, Anda bisa memilih
apakah mau menu yang di Bakar, Goreng, Pepes, atau Tibung, semuanya ENAK!. Dan
untuk Anda yang suka pedas, disini Anda pasti mendapatkan rasa Pedas yang pas.
Selain itu tentunya Anda bisa menikmati makan siang atau makan malam ditengah
sawah yang Alami dan udara yang sejuk, bayangkan Anda sedang makan ditengah
sawah seperti teman-teman kita ini.
Puri Agung Peliatan
Sejarah Puri PeliatanPuri Agung Peliatan adalah salah puri tua di Bali yang berdiri sejak abad ke 17.
Menurut beberapa babad dan penelitian bangsa asing, Ubud di Abad XVII
masih terdiri dari sawah ladang dan semak belukar, dan hutan. Sebagaian
kecil sudah didiami oleh penduduk yang terdiri dari Kuwu-kuwu (Pondokan), mereka mendiami wilayah-wilayah, Jungut, Taman dan Bantuyung. Masih menjadi wilayah kekuasaan dari Kerajaan Sukawati yang berdiri sekitar tahun 1710, dengan raja pertamanya yang bernama Sri Aji Maha Sirikan, Sri Aji Wijaya Tanu.
Dengan keberhasilan pembentukan otoritas memerintah di Sukawati, pengikut istana kemudian dikirim pada akhir 1700 untuk mengamankan daerah Ubud. Sepasang sepupu membentuk komunitas saingan di Padang Tegal dan lebih jauh ke utara di wilayah Taman. Setelah pertempuran berikutnya antara desa-desa tetangga raja Sukawati mengirim saudara-saudaranya Tjokorde Ngurah Tabanan ke Peliatan dan Tjokorde Tangkeban untuk Sambahan untuk membangun istana dengan gagasan untuk mengendalikan daerah-daerah bermasalah.
Meskipun perjuangan feodal awal antara kerajaan Peliatan dan Mengwi, dua mengatasi perbedaan mereka setelah pertempuran yang dikatakan telah melibatkan kekuatan magis. Setelah itu, orang-orang dari Mengwi tergerak untuk membantu mengisi Ubud dan selama akhir 1800-an seluruh wilayah mulai berkembang dengan pasokan beras berlimpah dan ekonomi booming.
anda dapat mengetahui sejarah kerajaan di peliatan dan setiap hari sabtu&minggu biasanya terdapat tarian khas peliatan.
Restaurant Bebek Tepi Sawah
Restoran yang terletak di Jalan Raya Goa Gajah ini memang terlihat kecil dari depan.Menu andalan yang wajib kita coba di restoran yang merupakan bagian dari Tepi Sawah Villas ini adalah Crispy Duck. Yaitu bebek goreng yang disajikan dengan nasi atau french fries dan masakan sayur khas Bali, serta tiga jenis sambal yang berbeda. Selain renyah dan enak, bebek yang disajikan dalam bentuk setengah ekor ini juga nggak berba, Menu lain yang juga nggak boleh ketinggalan buat dicoba adalah Grilled Cock Fighting. Hidangan ini sebenarnya adalah ayam bakar yang juga disajikan dengan sayuran khas Bali dengan nasi atau french fries sebagai pelengkap.
Museum Rudana
Museum Rudana adalah sebuah museum seni yang berada di Ubud, Gianyar, Bali dan digunakan untuk memamerkan dan mempromosikan karya seni berupa lukisan dan patung karya seniman Bali. Di antara karya seni yang dipamerkan adalah karya dari I Gusti Nyoman Lempad (almarhum), Nyoman gunarsa, Made Wianta,seniman Indonesia di luar Bali seperti Affandi (almarhum),Basuki Abdullah (almarhum), Srihadi Soedarsoo Sunaryo Sutono, maupun seniman asing yang tinggal di Bali seperti Antonio blanco(almarhum), Arie Smit. Museum Rudana didirikan oleh Nyoan Rudana, seorang kolektor lukisan yang juga pemilik galeri seni Rudana Fine Art Gallery dan Genta Fine Art Gallery.Berbagai karya seni lukis dan seni patung dipamerkan dalam museum ini, baik karya seniman Bali, seniman Indonesia di luar Bali maupun seniman asing. Penataan karya seninya selalu diupayakan agar mencerminkan nilai- nilai tata ruang, nilai estetis yang harmonis dan selaras dengan konsep filosofi Bali.
Langganan:
Postingan (Atom)